Budidaya Ikan Patin Omset Ratusan Juta

Budidaya Ikan Patin
Budidaya Ikan Patin

Ruangikan.com – Pada kesempatan kali ini kami akan membahas bagaimana cara budidaya ikan patin termudah dan terbaik yang dapat menghasilkan omset hingga ratusa juta.

Ikan patin merupakan salah satu komoditas ikan konsumsi terpopuler di Indonesia. Ikan patin bukan merupakan ikan asli Indonesia.

Melainkan ikan konsumsi satu ini berasal dari Thailand. Di Thailand, ikan patin tersebar dari hulu hingga hilir Sungai Mekong.

Budidaya Ikan Patin Termudah dan Omset Tinggi

Budidaya Ikan Patin
Budidaya Ikan Patin

Ikan patin pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1900 an. Pada saat itu, presiden yang menjabat memerintahkan untuk mengirimkan ikan patin dari Thailand untuk dibudidayakan di Indonesia.

Kami akan membahas mengenai cara berternak ikan patin termudah dan terlengkap. Mulai dari budidaya ikan patin di kolam terpal, kolam beton,  kolam tanah, dan budidaya di dalam ember.

1. Budidaya Ikan Patin di Kolam Terpal

Hal pertama yang harus anda perhatikan sebelum memulai budidaya patin yakni menyiapkan media kolam. Ada berbagai macam jenis kolam untuk budidaya ikan patin yang bisa anda pilih.

Mulai dari kolam terpal, kolam beton, kolam tanah, dan ember. Semua media kolam baik digunakan untuk budidaya patin, tergantung kebutuhan, ukuran lahan, dan modal awal anda.

Sebagian besar para pembudidaya ikan patin lebih memilih kolam terpal sebagai media. Hal ini dikarenakan pembuatan kolam terpal yang tidak terlalu susah dan modal yang dibutuhkan tidak terlalu mahal.

Selain itu, budidaya patin di kolam terpal lebih banyak digunakan karena pemeliharaannya lebih mudah dan tahan lama.

Alasan lain kolam terpal lebih banyak dipilih karena ikan patin yang dipelihara di kolam terpal tidak bau tanah. Sekarang ini banyak orang yang memilih untuk membeli ikan patin hasil budidaya di media kolam terpal.

Kolam terpal sangat berpengaruh untuk mempercepat pertumbuhan ikan patin. Dalam ternak ikan patin, kualitas air harus terjaga dengan baik.

Kualitas air yang baik untuk budidaya patin yakni pH 6.5-7, suhu air 28-30 celcius, oksigen terlarut 3-5 ppm, dan salinitas 4-6 ppt.

Selain itu, sirkulasi air juga harus diperhatikan, hal ini akan berpengaruh untuk mempercepat pertumbuhan ikan patin. Ukuran kolam terpal untuk budidaya patin bisa anda atur sendiri.

Optimalnya, untuk budidaya patin di kolam terpal kepadatan benih ikan patin ukuran 6-8 cm sebanyak 50 ekor/meter persegi, sedangkan untuk ikan patin size dewasa 30-40 cm sebanyak 6 ekor/meter persegi.

Baca Juga : Budidaya Ikan  Guppy

2. Pemilihan Benih dan Indukan Ikan Patin

Langkah budidaya patin selanjutnya yakni pemilihan benih maupun indukan ikan patin. Benih yang paling bagus pilih yakni ikan batin yang ukurannya lebih dari 2 inchi atau 6 cm.

Benih ikan patin ukuran ini baik dipilih karena lebih tahan penyakit dan mudah beradaptasi dengan perubahan suhu. Proses pemilihan benih sangat berpengaruh dalam kesuksesan ternak ikan patin

Sedangkan untuk pemilihan indukan, anda bisa membeli indukan ikan patin pada lembaga perikanan yang ada. Hal ini dikarenakan untuk menjaga kualitas genetik dan presentasi penetas lebih besar.

Usia indukan yang baik yakni lebih dari 8 bulan dengan ukuran 50 cm. Lakukan pembenihan dengan cara stipping. Untuk anda yang ingin belajar cara pemijahan ikan dengan stripping, silahkan klik artikel ini.

Pembenihan ikan patin biasanya berlangsung 6 hari. Setelah telur menetas, pindahkan benih pada akuarium dan beri pakan perupa artemia, kutu air, dan cacing sutra.

Jika ukuran benih lebih dari 3 cm maka benih siap dipindahkan ke kolam pembesaran. Pemindahan ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ikan patin.

3. Pemberian Pakan Ikan Patin

Proses budidaya ikan patin selanjutnya yakni pemilihan dan pemberian pakan. Dalam sehari, anda bisa memberikan pakan ikan patin 2 kali sehari. Waktu pemberian pakan yang baik yakni pada pagi dan sore hari.

Ada dua jenis pakan ikan patin yang bisa anda gunakan, yakni pakan alami dan pakan buatan. Pakan buatan yang bisa anda gunakan yakni pelet yang sudah terjamin kualitas dan kandungannya.

Pilih pelet dengan kandungan nutrisi dan protein yang tinggi. Sedangkan pakan alami atau alternatif yang bisa anda berikan dalam budidaya ikan patin yakni sampah restoran, sayur bekas, ikan rucah, dan keong,

Untuk mempercepat pertumbuhan ikan patin, anda bisa memberikan tambahan probiotik pada makanan ikan patin. Probiotik sendiri bermanfaat untuk meningkatkan kandungan protein pada pakan dan membuat FCR ikan patin semakin tinggi.

Jadi untuk pakan yang ditambah probiotik akan meningkatkan persentase pakan menjadi daging. Ada banyak jenis probiotik yang bisa anda pilih. Banyak penjual pakan yang menjual probiotik untuk campuran pelet.

4. Perawatan dan Panen Ikan Patin

Ikan Patin hasil budidaya dapat Anda panen setelah 5 hingga 6 bulan setelah penyebaran benih. Dibandingkan jenis ikan air tawar lain seperti lele dan nila, ikan patin memang membutuhkan waktu yang lebih lama agar bisa dipanen.

Selama proses panen, anda perlu melakukan panen dengan hati-hati serta memperhatikan beberapa hal berikut ini:

5. Proses Panen Ikan Patin

  • Menguras kolam sebanyak 1/3 bagian kolam.
  • Melakukan pemanenan menggunakan jaring.
  • Memanen dengan hati-hati, karena ikan patin gampang stres.
  • Memasukan ikan hasil panen dalam air bersih dengan temperatur air 20 derajat celcius.
  • Panen ikan patin pada pagi dan sore hari.
  • Memuaskan ikan patin sehari sebelum masa panen agar tidak stres.
  • Melalukan pemanenan dengan menggiring ikan ke salah satu sisi  kolam menggunakan jaring.
  • Cuci ikan patin hingga bersih dan beri es selama pengiriman ikan.
  • Hindari memanen ikan Patin ketika matahari terik.
  • Berikanlah es yang cukup agar tidak terjadi pembusukan pada saat pengiriman.

Baca Juga : Budidaya Ikan Guppy

Untuk anda yang tertarik memulai budidaya ikan patin, maka kami menyarankan untuk memilih kolam terpal sebagai media budidaya. Hal ini dikarenakan pengontrolan ikan patin di kolam terpal lebih mudah.

Ada solusi lain jika anda hanya ingin belajar budidaya patin, yakni memanfaatkan bekas ember sebagai media. Saat ini banyak orang yang belajar budidaya patin di ember untuk uji coba.

Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu anda dalam memulai budidaya ikan patin di rumah. Terimakasih sudah mengunjungi website kami.

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *